BLANTERORIONv101

Satria-1 Beroperasi, Jalan Pembuka Pemerataan Akses Internet RI

21 November 2023

medianusantara-news.com - Masih terdapat kesenjangan digital di Indonesia antar wilayahnya. Namun Satelit Republik Indonesia yang juga dikenal dengan nama Satria-1 akan segera mampu mengatasi permasalahan tersebut.


Satria-1 saat ini berada 36 ribu kilometer di atas Papua, pada slot orbit 146 derajat Bujur Timur. Sebelumnya, pada 18 Juni 2023, satelit tersebut diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX.

Untuk memastikan efektifitas pengoperasian layanan internet berbasis Satria-1, sejumlah pengujian dilakukan. Satelit tersebut diperkirakan mulai beroperasi pada Desember 2023.


Keberhasilan peluncuran satelit Satria-1 akan meningkatkan infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi di darat dan di lautan, menurut Sofyan Jalil, Presiden Komisaris Pacific Satellite Nusantara (PSN) Group. Hal ini berdampak signifikan terhadap hilangnya akses internet di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan.


"Satelit Satria berhasil diluncurkan menuju orbit geostasioner dan diharapkan dapat menjadi salah satu tulang punggung infrastruktur dalam menjembatani kesenjangan digital di nusantara," kata Sofyan beberapa waktu lalu.


Sementara itu, Satria-1 merupakan langkah pertama dari serangkaian langkah menuju ketersediaan layanan internet di pedesaan, menurut Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso.


Setelah diluncurkan, langkah selanjutnya adalah memastikan satelit dapat berfungsi dengan baik, membantu pemerintah dalam memberikan layanan internet terbaik bagi masyarakat Indonesia.


"PT Pasifik Satelit Nusantara memiliki tanggung jawab dan amanah yang sangat besar bagi masyarakat dan negara. Tanggung jawab dan amanah ini perlu kami pertanggungjawabkan dengan kerja keras untuk memberikan yang terbaik sehingga benar-benar bermanfaat untuk masyarakat dan negara," kata Adi.


Memanfaatkan frekuensi Ka-band, 116 spot beam, dan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), satelit Satria-1 menjadi yang pertama di Indonesia. Dalam kurun waktu 15 tahun, satelit berbobot 4,6 ton ini diharapkan mampu menawarkan layanan koneksi internet lebih cepat dan jangkauan lebih luas.


Berkat satelit Satria-1, sekolah, fasilitas kesehatan, kantor pemerintah daerah, TNI, dan Polri di daerah terpencil, prasejahtera, dan terdepan bisa mengakses internet di 37 ribu lokasi (3T).

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, satelit Satria-1 merupakan proyek strategis nasional.


Program Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) digunakan untuk pengadaan proyek ini. Konsorsium PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) menjadi pemenang lelang pada 26 April 2019, menurut Bakti Kominfo, Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).


Selain itu, PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang mengerjakan proyek Satria-1, didirikan oleh konsorsium PSN.

Komentar