medianusantara-news.com - Pengguna media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan guru yang tidak jujur menekan anak-anak sekolah dasar (SD) untuk memberi.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @prabumulihngehits, terlihat para siswa duduk bersila dan terlihat seorang guru di hadapan mereka.
Sang guru terlihat berdiri di dekat kotak yang berisi uang siswa.
Anak-anak kemudian diinstruksikan untuk meletakkan uang tunai di kotak yang ditentukan oleh perekam video.
Instruktur dan perekam video menginstruksikan siswa untuk memasukkan uangnya ke dalam kotak yang telah ditentukan lebih dari satu kali.
Yang membuat mereka malu, siswa yang memilih untuk tidak menyumbang juga wajahnya tertangkap kamera.
“Ayo, taruh donasi di sana nak, kamu tahu kamu tidak menyumbang, sayang sekali kamu tidak menyumbang, Bu, buatlah video agar masyarakat (orang tua) tahu bahwa anaknya tidak. menyumbang," kata alat perekam.
Berdasarkan rekaman video, para siswa tersebut berhasil mengumpulkan dana antara Rp. 500 dan Rp. 1.000 sumbangan.
Oleh karena itu, beredar rumor bahwa para profesor mengancam akan mendisiplinkan mahasiswanya yang tidak menyumbang namun ketahuan sedang membeli makanan ringan.
“Hati-hati, nanti kamu ketahuan menjual makanan, maukah kamu mengeluarkan uang lima ratus perak atau seribu,” pria itu memperingatkan.
Netizen yang tidak setuju dengan perilaku guru tersebut pun merespons keras video tersebut.
Sumbangan, menurut netizen, seharusnya diberikan secara cuma-cuma.
Diduga, peristiwa yang tengah heboh di media sosial ini terjadi di sebuah sekolah dasar di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Kejadian ini seharusnya tidak terjadi, menurut H Elman ST MM, Plt (PJ) Wali Kota Prabumulih.
Memang, dia sudah mengakui bahwa dia sering membicarakan hal ini.
“Ini tidak boleh terjadi, saya sudah sering sampaikan kepada kepala sekolah dan kepala desa bahwa hal (pungutan) seperti ini tidak boleh terjadi di kota Prabumulih, apalagi memaksa anak SD untuk membayar zakat infaq, itu bersifat sukarela,”. kata Elman kepada wartawan, Rabu (17/1/2024).
Dia mengakui bahwa dia akan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Lebih lanjut, pihaknya akan menilai perilaku kepala sekolah yang dituduh melakukan pemaksaan menyumbang.
“Kemarin begitu melihat video itu, kami langsung menelepon Kepala Dinas Pendidikan untuk segera menegur guru dan kepala sekolah,” tandasnya.
Elman mengklarifikasi, “Kami akan mengevaluasi semuanya, kinerja dan lainnya.”
Sebenarnya seluruh kepala sekolah dan guru akan dipanggil pihaknya.
Hal ini sebagai upaya untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi.
karena kejadian ini dianggap meresahkan.
“Saya juga menelepon mereka kemarin untuk menanyakan uang itu untuk apa, tapi mereka tidak bisa menjawab karena Pemkot Prabumulih sudah punya infaq, jadi tidak mungkin digunakan untuk hal lain. Ini jelas salah dan meresahkan,” dia menekankan.
Elman mengaku kepala sekolah dan instruktur telah meminta maaf secara pribadi kepada orang tua dan bersumpah tidak akan melakukan hal seperti itu lagi.
Social Media