Jawa Tengah, Media Nusantara News - Pimpinan perusahaan rental mobil yang menjadi nafkah utama keluarga itu dipukuli hingga tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Hariyanto, adik ipar korban, menyampaikan pesan tersebut.
Dia mengaku, korban bergantung pada perusahaan rental mobil untuk rezeki istri dan ketiga anaknya.
"Beliau tanggung jawab pada keluarga. Sekarang anak pertamanya masih kuliah, anak kedua SMA, anak ketiga juga mau masuk SMA," ujarnya, Sabtu (8/6/2024), dikutip dari Tribun Jateng.
Korban berinisial BH (52) tersebut membuka bisnis rental mobil di kediamannya, Kelurahan Cempaka Baru, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Sudah lama usaha rentalnya. Sepuluh tahunan lebih. Kalau tidak salah sejak 2010," ucapnya.
Kini, dengan meninggalnya BH, anak-anak korban merasa kehilangan.
"Sekarang anak-anaknya kehilangan sosok ayah penopang keluarga," ungkapnya.
Hariyanto memandang BH adalah sosok yang lugas, dapat dipercaya, baik terhadap keluarga, gigih, dan dermawan.
Menurut Hariyanto, BH selalu membantu keluarga yang membutuhkan.
Menyusul kejadian yang mengakibatkan tewasnya BH, Hariyanto dan keluarga meminta penyelidikan menyeluruh ke polisi. Selain itu, ia berharap para pelanggar mendapat hukuman seadil-adilnya.
Korban bersama tiga rekan kerjanya berangkat ke Pati untuk mengambil mobil sewaan, yang tidak pernah dikembalikan oleh penyewa, dan dari sinilah bermula kasus pemukulan yang menewaskan BH.
Mereka meninggalkan Jakarta dengan mengendarai Daihatsu Sigra.
Korban menggunakan GPS untuk melacak mobil sewaan Honda Mobilio dan diketahui berada di Pati.
Menurut Kompol Muhammad Alfan Armin, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati, korban menemukan mobilnya terparkir di halaman rumah warga saat tiba di Desa Sumbersoko.
Tanpa aba-aba kepada pemilik rumah, BH langsung menyambar mobil tersebut dengan menggunakan kunci cadangan.
"Dari keterangan ketiga korban yang saat ini dirawat di rumah sakit, ketika menemukan mobil, saudara BH langsung membuka dan mengambil mobil tersebut karena mobil terparkir di halaman yang tak ada pagarnya," tuturnya, Sabtu, dilansir dari YouTube Kompas TV.
Bos rental diteriaki maling saat ambil mobil
Sewaktu mengambil mobil, ada warga yang meneriaki BH maling.
"Memang karena warga melihat korban membawa mobil, yang menurut warga mobil tetangganya, sehingga refleks meneriaki maling," jelasnya.
Warga langsung mengejar BH dan tiga korban lainnya. Kemudian kendaraan berhenti.
Usai mengeluarkan korban dari mobil, massa mulai memukulinya.
Selain bersatu, komplotan ini juga membakar kendaraan Sigra milik korban yang sedang dikendarai dari Jakarta.
Alfan mengklarifikasi, ada dua orang yang ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Selain itu, tim penyelidikan sedang merumuskan pertanyaan tentang potensi pelanggaran lebih lanjut.
"Kami sudah memeriksa saksi sebanyak enam orang, beberapa warga dari Desa Sumbersoko terkait dengan rangkaian peristiwa yang terjadi," terangnya.
Social Media