BLANTERORIONv101

Basarnas mengerahkan tim elit untuk mencari korban longsor tambang emas Gorontalo

10 Juli 2024


medianusantara-news.com - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengerahkan tim elite Kelompok Khusus Basarnas untuk memaksimalkan upaya pencarian korban bencana longsor di kawasan pertambangan emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Tadi tim BSG sudah tiba di Gorontalo, kata Wakil Operasi Basarnas Brigjen TNI Edy Prakoso di Jakarta, Selasa.

Pasukan elite Kelompok Khusus Basarnas (BSG) merupakan personel yang dipilih melalui seleksi ketat. Setiap individu mempunyai kemampuan fisik dan mental yang unggul serta keterampilan khusus di bidang SAR hutan pegunungan, penyelaman laut, medis darurat, termasuk pengoperasian perangkat teknologi canggih.

Dikatakannya, sulitnya medan akses menuju lokasi bencana serta tantangan alam yang dihadapi tim gabungan di lapangan membuat operasi SAR ini memerlukan keahlian khusus dan strategi yang rumit karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

Oleh karena itu, pimpinan Basarnas memandang perlu untuk mengerahkan tim BSG dengan harapan bencana longsor di area pertambangan tidak berdampak lebih luas dan menimbulkan korban lebih banyak.

Selain itu, Basarnas juga mengerahkan personel tambahan dari Kantor SAR Manado ke lokasi bencana di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Mereka bergabung dengan ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Polda, PMI, Kelompok Pecinta Alam, serta kelompok relawan dan lain-lain.

Sebagai informasi, Pusat Koordinasi Operasi SAR Basarnas menerima laporan adanya bencana tanah longsor di area pertambangan rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan terdapat warga yang terancam dan membutuhkan pertolongan. .

Informasi awal yang diterima, longsor terjadi pada tengah malam sekitar pukul 23.45 Wita. Saat itu, sebagian korban sedang beristirahat dan tertidur lelap di beberapa camp atau kafe di lokasi tambang.

Data terakhir petugas di posko utama operasi SAR gabungan di Desa Tulabolo Timur, total korban hingga Selasa sore bertambah menjadi 114 orang, dari sebelumnya 104 orang dan pada Senin (8/7) menjadi 72 orang.

Dari jumlah korban tersebut, dilaporkan 17 orang ditemukan meninggal dunia, 52 orang selamat dengan luka ringan dan berat, serta 45 orang masih hilang.

Korban meninggal dunia dan luka-luka dievakuasi ke sejumlah rumah sakit di Bone Bolango dan Gorontalo.
​​​​​​​
Ia mengatakan, cuaca menjadi salah satu faktor penentu kelancaran operasi SAR gabungan dan beruntung setidaknya hingga siang ini atau hari ketiga pasca bencana cuaca cerah dan berawan. Satu unit helikopter dari Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo juga disiagakan untuk mendukung kelancaran evakuasi korban.
 

Komentar