BLANTERORIONv101

Kontroversi dan Kemarahan Umat Kristen dalam Pembukaan Olimpiade Paris 2024

29 Juli 2024

medianusantara-news.com - Pada Jumat malam (26/7), Olimpiade Paris 2024 secara resmi dibuka di Sungai Seine. Namun, pembukaan tersebut menuai banyak kritikan.

Bukan tanpa alasan. Selain dianggap 'biasa-biasa' saja, Paris juga menghadirkan unsur LGBTQ dan memparodikan Perjamuan Terakhir, yang menyinggung umat Kristen. Hal ini menyebabkan banyak netizen membandingkan konsep Paris dengan Tokyo, Beijing, dan Yunani.

Dilansir dari New York Post, Minggu (28/7/2024), perusahaan teknologi berbasis di Mississippi, C Spire, mengumumkan pemutusan hubungan dengan Olimpiade, beberapa jam setelah upacara pembukaan.

"Kami terkejut dengan parodi Perjamuan Terakhir selama pembukaan Olimpiade Paris. C Spire akan menarik iklan kami dari Olimpiade," tulis perusahaan tersebut di X.

C Spire menolak memberi detail mengenai bentuk iklan yang ditarik atau jumlah yang dikeluarkan untuk acara empat tahunan ini. Presiden dan CEO perusahaan, Suzy Hays, menyatakan bahwa mereka tetap mendukung para atlet.

"C Spire mendukung para atlet kami yang telah bekerja keras untuk menjadi bagian dari Olimpiade. Namun, kami tidak akan mendukung ejekan yang menyinggung Perjamuan Terakhir, itulah sebabnya kami menarik iklan kami dari Olimpiade," katanya.

Adegan kontroversial ini memicu kemarahan umat Kristen. Pertunjukan tersebut diadakan di seberang Jembatan Debilly dengan latar Menara Eiffel dan Sungai Seine yang terlihat jelas.

Tiga drag queen Prancis dan penari lain yang berpakaian mewah memulai pertunjukan dengan berbaris di dasar landasan pacu yang menyerupai meja panjang, mengingatkan pada 'Perjamuan Terakhir' karya Leonardo da Vinci. Di tengah pertunjukan, seorang wanita berhias kepala perak besar menyerupai lingkaran cahaya seperti dalam lukisan Yesus, tersenyum dan membuat bentuk hati dengan tangannya sementara rekan-rekannya melakukan gerakan koreografi.

Aktor dan penyanyi Prancis Philippe Katerine muncul sebagai dewa Yunani Dionysus, dicat biru dan hanya mengenakan seikat bunga yang menutupi kemaluannya.

Dikutip dari Fox News, Konferensi Uskup Prancis juga merilis pernyataan di X mengenai adegan ini.

"Upacara ini sayangnya menyertakan ejekan terhadap agama Kristen, yang sangat kami sesalkan. Kami ingin berterima kasih kepada anggota denominasi agama lain yang telah menyatakan solidaritas mereka. Pagi ini, kami memikirkan semua umat Kristen di seluruh dunia yang terluka oleh adegan-adegan ini," tulis Konferensi Uskup Prancis.

Kecaman datang dari kaum konservatif religius, meskipun Thomas Jolly, direktur artistik upacara pembukaan, menjelaskan bahwa ini hanya gambaran keberagaman, namun kemarahan mereka tetap tidak mereda.

Presiden Prancis Emmanuel Macron membela upacara pembukaan ini melalui X,

"Terima kasih kepada Thomas Jolly dan kreativitasnya yang brilian untuk upacara yang megah ini. Terima kasih kepada para seniman untuk momen yang unik dan ajaib ini. Terima kasih kepada polisi dan layanan darurat, agen dan relawan. Terima kasih kepada semua yang mempercayainya. Kita akan membicarakannya lagi dalam 100 tahun! KITA BERHASIL!" tulisnya.

Komentar