BLANTERORIONv101

Mitratel tak terpengaruh perkembangan suku bunga acuan BI

7 Agustus 2024


medianusantara-news.com - Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) Ian Sigit Kurniawan mengatakan, bisnis perseroan pada semester I 2024 tidak terpengaruh oleh perkembangan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate.


"Suku bunga memang terus naik, tapi sebetulnya sampai semester I kami di Mitratel tidak begitu terpengaruh karena kami juga mengatur bagaimana pinjaman kami tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan suku bunga," kata Ian di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Rabu.


Menurut Ian, jumlah pinjaman dari anak usaha Telkom Indonesia di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi ini juga tidak terlalu besar, bahkan perseroan melakukan pelunasan di tengah kondisi biaya yang sedang tinggi saat ini. Ia menjelaskan, saat ini pinjaman perseroan didominasi oleh suku bunga tetap dengan komposisi 52 persen.


Dari sisi lender, pinjaman terbesar berasal dari bank Himbara dengan komposisi 45 persen, disusul bank swasta sebesar 43 persen, dan bank asing sebesar 8 persen.


"Semua ini (komposisi pinjaman dari sisi bunga dan lender) memang sangat berimbang. Jadi, bank yang menawarkan skema pinjaman paling efisien adalah yang selalu kami kelola," kata Ian.


Dia memastikan, rasio leverage Mitratel berada pada posisi yang sehat sepanjang enam bulan pertama tahun 2024. Hal itu tercermin dari rasio utang terhadap ekuitas yang tercatat sebesar 0,4, kemudian utang terhadap EBITDA sebesar 2,0, dan utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,8. Rasio leverage ini, kata Ian, berada di bawah rata-rata industri.


"Ini juga sebenarnya menunjukkan bahwa ketika bisnis terus tumbuh ke depannya, dari sisi leverage kami masih sangat siap untuk terus tumbuh guna memanfaatkan leverage yang kami miliki saat ini untuk mengembangkan bisnis ke depannya," kata Ian.


Ia menambahkan, Mitratel juga akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan kupon tetap yang ditawarkan sebesar 6,50 persen. Selain itu, perseroan berencana menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan yang akan diterbitkan tanpa dokumen dan ditawarkan dengan nilai 100 persen dari sisa imbalan ijarah sebesar Rp10,01 miliar.


"Kami juga menerbitkan obligasi. Ini adalah Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) di mana ini juga untuk mengantisipasi ketika suku bunga turun dan pilihan kami luas, tidak hanya dari perbankan tetapi kalau mau ke obligasi bisa langsung ke pasar," kata Ian.


Pada semester I-2024, Mitratel membukukan laba sebesar Rp1 triliun. Pendapatan yang diraih Mitratel pada periode yang sama mencapai Rp4,45 triliun atau tumbuh 7,8 persen (year-on-year/yoy) dan EBITDA mencapai Rp3,69 triliun atau tumbuh 10,2 persen yoy. Namun, laba bersih Mitratel hanya tumbuh 4,1 persen yoy menjadi Rp1,06 triliun.


Mitratel pada semester I tahun ini tercatat menguasai 54 persen pangsa pasar menara dan 29 persen fiber optik. Pada periode yang sama, jumlah menara Mitratel tumbuh 5,1 persen yoy menjadi 38.581 unit dan panjang fiber optik tumbuh 37,9 persen yoy menjadi 37.602 kilometer.


Pada enam bulan pertama tahun ini, rasio tenancy Mitratel telah mencapai 1,52x atau meningkat dari sebelumnya 1,49x pada semester I 2023. Perusahaan menargetkan rasio tenancy sebesar 1,56x hingga akhir 2024.

Komentar