medianusantara-news.com - Dua pekan setelah insiden penembakan tragis yang menewaskan seorang siswa SMK di Semarang, pihak kepolisian hingga kini belum menetapkan tersangka. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan, meski desakan dari masyarakat dan keluarga korban terus meningkat.
Korban, seorang siswa berusia 17 tahun, tewas akibat luka tembak yang terjadi di kawasan perumahan pada akhir November lalu. Kejadian tersebut mengejutkan masyarakat setempat dan memicu perhatian publik di tingkat nasional.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian. "Kami masih mendalami motif dan mencari siapa pelaku di balik penembakan ini. Penyelidikan terus dilakukan secara intensif," ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (7/12).
Namun, lambannya perkembangan kasus ini memicu kritik dari berbagai pihak. Keluarga korban menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja kepolisian. "Kami hanya ingin keadilan untuk anak kami. Sudah dua minggu, tapi belum ada kejelasan," ungkap ayah korban dengan nada penuh emosi.
Beberapa pihak menduga bahwa kasus ini melibatkan pelaku yang memiliki akses ke senjata api ilegal. Dugaan ini diperkuat dengan laporan bahwa suara tembakan terdengar lebih dari sekali saat kejadian.
Pemerhati hukum dan kriminalitas, Dr. Anita Pratiwi, menilai lambatnya proses penyelidikan ini bisa mengurangi kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. "Kasus seperti ini membutuhkan transparansi, terutama untuk menghindari spekulasi negatif di masyarakat," katanya.
Polisi berjanji akan segera memberikan perkembangan terbaru terkait kasus ini dan memastikan bahwa pelaku akan dibawa ke pengadilan. Di sisi lain, masyarakat Semarang terus menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk mendukung keluarga korban dalam mendapatkan keadilan.
Social Media