medianusantara-news.com -Qatar dilaporkan membuka kembali kedutaan besarnya di Suriah setelah berakhirnya rezim Bashar al-Assad, menandai babak baru dalam hubungan diplomatik kedua negara. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah mengalami perubahan signifikan setelah bertahun-tahun konflik dan ketegangan.
Kedutaan Besar Qatar sebelumnya ditutup sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah Suriah selama perang saudara yang berlangsung lebih dari satu dekade. Namun, dengan perubahan rezim dan stabilitas baru di Suriah, Qatar memutuskan untuk kembali menjalin hubungan resmi sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi kawasan.
Pemerintah Qatar menyatakan bahwa pembukaan kembali kedubes ini bertujuan untuk mendukung pembangunan kembali Suriah serta memperkuat hubungan bilateral. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan kebijakan beberapa negara Arab lainnya yang mulai merangkul Suriah setelah bertahun-tahun pengucilan.
"Ini adalah momen penting dalam hubungan kami dengan Suriah, dan kami berkomitmen untuk mendukung masa depan yang damai dan stabil bagi rakyat Suriah," ujar perwakilan resmi Qatar.
Langkah ini mendapat tanggapan beragam dari komunitas internasional. Beberapa pihak menyambut baik sebagai tanda rekonsiliasi dan stabilisasi kawasan, sementara yang lain memperingatkan agar transisi politik Suriah tetap diawasi secara ketat untuk memastikan tercapainya perdamaian yang berkelanjutan.
Social Media