medianusantara-news.com - Kebakaran hebat yang melanda kawasan pemukiman padat di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/1/2025), menyisakan duka mendalam bagi para korban. Tak hanya kehilangan tempat tinggal dan harta benda, sejumlah anak yang terdampak kebakaran juga menghadapi masalah baru: mereka tidak bisa melanjutkan sekolah karena seragam dan perlengkapan belajar mereka habis dilahap si jago merah.
Salah satu korban adalah Anita (12), seorang siswi kelas 6 SD. Ia terlihat duduk termenung di posko pengungsian, mengenang seragam sekolah dan tas kesayangannya yang kini tinggal kenangan. "Semua terbakar, Bu. Buku, seragam, sepatu, semuanya. Saya nggak bisa sekolah karena nggak punya apa-apa lagi," ujar Anita dengan mata berkaca-kaca.
Kebakaran Hebat, Ratusan Rumah Ludes
Menurut laporan petugas, kebakaran tersebut menghanguskan lebih dari 200 rumah di RT 07 dan RT 08, Kelurahan Serdang, Kemayoran. Api diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah warga, yang kemudian dengan cepat menyebar karena kondisi pemukiman yang padat dan banyaknya bahan mudah terbakar.
"Api mulai terlihat sekitar pukul 02.30 dini hari. Warga berusaha memadamkan, tapi angin kencang membuat api cepat membesar," kata Hadi, salah satu saksi mata.
Akibat kejadian ini, ratusan warga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi ke tenda darurat yang didirikan oleh pemerintah setempat.
Dukungan Masih Dibutuhkan
Meski bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan mulai berdatangan, kebutuhan khusus seperti seragam sekolah, alat tulis, dan perlengkapan belajar belum sepenuhnya terpenuhi. Pemerintah Kota Jakarta Pusat melalui Dinas Sosial telah mengimbau masyarakat untuk turut memberikan bantuan bagi para korban, terutama anak-anak sekolah.
"Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak sekolah agar anak-anak ini tetap bisa melanjutkan pendidikan, meskipun dalam kondisi darurat," ujar Kepala Dinas Sosial Jakarta Pusat, Rahmawati.
Sementara itu, Anita dan anak-anak lainnya berharap agar mereka bisa segera kembali ke sekolah. "Saya ingin sekolah lagi, ingin belajar, biar nanti bisa bantu keluarga," ucapnya dengan penuh harap.
Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya langkah preventif untuk menghindari kebakaran di pemukiman padat, serta pentingnya dukungan cepat bagi korban, khususnya anak-anak yang masih harus mengenyam pendidikan.
Social Media