medianusantara-news.com -- Greta Thunberg merupakan sosok aktivis muda asal Swedia yang dikenal luas karena perjuangannya dalam mengadvokasi isu-isu perubahan iklim. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, namanya juga dikaitkan dengan sikap kritisnya terhadap berbagai konflik global, termasuk dukungannya terhadap Palestina yang membuatnya menuai berbagai reaksi dari pihak-pihak internasional.
Greta dikenal lantang menyuarakan keadilan sosial dan lingkungan melalui berbagai forum dunia, termasuk PBB dan konferensi iklim internasional. Ia sering kali menyuarakan ketidakadilan yang dialami masyarakat tertindas, termasuk warga Palestina, dalam konflik panjang di Timur Tengah.
Akibat sikap politiknya tersebut, Greta beberapa kali menjadi sasaran kritik keras dari tokoh-tokoh dunia, termasuk mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedua tokoh ini pernah menyindir gaya aktivismenya yang dianggap provokatif dan berlebihan di mata mereka.
Ketegasan sikap Greta dalam membela Palestina bahkan dikabarkan membuatnya mengalami penahanan oleh aparat Israel saat mengikuti aksi solidaritas. Meski akhirnya dibebaskan, kejadian tersebut menyoroti risiko yang dihadapi para aktivis muda yang terlibat dalam isu geopolitik.
Reaksi publik dunia pun terbagi. Sebagian mendukung keberaniannya yang konsisten memperjuangkan hak-hak manusia dan lingkungan, sementara sebagian lainnya menganggap sikapnya terlalu jauh dan tidak sesuai dengan kapasitasnya sebagai aktivis iklim.
Namun, bagi Greta, perjuangan terhadap perubahan iklim tidak dapat dipisahkan dari isu kemanusiaan dan keadilan sosial. Baginya, perubahan yang diinginkan tidak hanya soal lingkungan yang sehat, tetapi juga dunia yang adil bagi semua orang, termasuk mereka yang hidup di wilayah konflik.
Dengan segala pro dan kontra yang menyertainya, Greta Thunberg tetap menjadi simbol perlawanan generasi muda terhadap ketidakadilan global. Komitmennya menjadikan ia salah satu tokoh yang paling disorot dalam aktivisme internasional, baik oleh para pendukung maupun para pengkritiknya.
Social Media