medianusantara-news.com - Sejumlah sopir di Bali yang tergabung dalam Forum Sopir Bali menyampaikan tuntutan kepada pemerintah daerah. Mereka meminta agar segera dibentuk Peraturan Daerah (Perda) terkait angkutan sewa khusus. Hal ini dianggap penting untuk memberikan kepastian hukum dan melindungi para pengemudi yang menggantungkan hidup dari sektor transportasi.
Para sopir menilai, selama ini regulasi yang ada belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan mereka. Banyak di antara mereka menghadapi ketidakjelasan aturan, terutama terkait legalitas operasional transportasi online maupun angkutan sewa khusus lainnya. Situasi tersebut kerap memicu gesekan antar-sopir di lapangan.
Dalam pernyataannya, Forum Sopir Bali menekankan bahwa Perda baru nantinya harus mampu menciptakan keadilan bagi seluruh pelaku transportasi. Baik sopir konvensional maupun pengemudi sewa khusus diharapkan bisa beroperasi dengan aturan yang jelas dan setara, tanpa merugikan satu pihak.
Mereka juga menyoroti peran pemerintah daerah agar lebih tegas dalam menata sistem transportasi. Salah satunya dengan menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat lokal, tanpa menutup diri terhadap perkembangan teknologi di bidang transportasi.
Selain itu, forum sopir meminta adanya kepastian terkait tarif angkutan. Menurut mereka, penentuan tarif yang jelas akan membantu mencegah persaingan tidak sehat sekaligus melindungi penghasilan sopir agar tetap layak. Hal ini dianggap krusial di tengah tingginya biaya hidup di Bali.
Pemerintah daerah pun didesak segera melakukan dialog bersama berbagai pihak, termasuk perwakilan sopir, perusahaan transportasi online, serta organisasi masyarakat. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, diharapkan kebijakan yang lahir bisa diterima semua pihak tanpa menimbulkan konflik baru.
Tuntutan Forum Sopir Bali ini menjadi sinyal kuat bahwa regulasi transportasi di daerah tersebut perlu segera diperbarui. Kehadiran Perda angkutan sewa khusus diharapkan mampu menjawab tantangan zaman sekaligus memberikan keadilan bagi seluruh pelaku usaha transportasi di Bali.
Social Media