medianusantara-news.com - Gibran Rakabuming Raka, dalam sebuah kesempatan di Kalimantan, menyampaikan salam khas suku Dayak yakni “Adil Ka Talino”. Ucapannya ini sontak menarik perhatian publik, terutama mereka yang ingin mengetahui arti dan makna mendalam dari salam adat tersebut.
Salam “Adil Ka Talino” merupakan ungkapan yang sangat lekat dengan kearifan lokal masyarakat Dayak. Secara harfiah, frasa ini bermakna keadilan untuk semua orang. Salam ini menggambarkan prinsip hidup masyarakat Dayak yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, persaudaraan, dan kesetaraan tanpa memandang perbedaan.
Bagi masyarakat Dayak, salam tersebut bukan hanya sekadar sapaan formalitas, melainkan juga doa dan pengingat agar setiap orang senantiasa berlaku adil dalam kehidupan sehari-hari. Nilai itu diyakini dapat menciptakan harmoni, baik dalam hubungan sosial maupun dalam menjaga kelestarian alam.
Ketika seorang tokoh nasional seperti Gibran menyampaikan salam adat Dayak, hal itu dipandang sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya lokal. Langkah ini menunjukkan pengakuan atas keberagaman budaya Indonesia yang kaya serta perlunya menjaga dan menghormatinya.
Sejumlah tokoh adat Dayak mengapresiasi penggunaan salam tersebut. Menurut mereka, ucapan itu menjadi wujud keterbukaan dan penghormatan seorang pemimpin kepada identitas masyarakat Dayak. Mereka berharap sikap tersebut bisa memperkuat persatuan di tengah keberagaman.
Di sisi lain, banyak masyarakat luas yang kemudian penasaran dengan makna “Adil Ka Talino”. Hal ini dinilai positif karena semakin banyak orang yang belajar dan memahami filosofi luhur dari kebudayaan Dayak. Dengan begitu, tradisi dan nilai yang terkandung di dalamnya dapat terus lestari.
Ucapan salam adat oleh Gibran sekaligus menjadi pengingat bahwa Indonesia adalah bangsa yang berdiri di atas fondasi keberagaman budaya. Menghargai dan memelihara nilai lokal bukan hanya tugas masyarakat adat, tetapi juga tanggung jawab bersama agar warisan budaya bangsa tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Social Media