medianusantara-news.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmennya dalam memperluas basis pajak dengan menyasar sektor yang selama ini belum terjangkau. Salah satu fokus utamanya adalah mengurangi praktik ekonomi bayangan atau ekonomi hitam yang selama ini tidak tercatat secara resmi.
Rencana tersebut akan mulai diberlakukan pada tahun 2026, di mana pemerintah menargetkan kelompok pedagang eceran yang hingga kini banyak beroperasi di luar sistem perpajakan formal. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan penerimaan negara sekaligus menciptakan keadilan bagi seluruh pelaku usaha.
Menurut Sri Mulyani, aktivitas ekonomi yang tidak tercatat menimbulkan kerugian besar bagi negara. Pasalnya, perputaran uang dalam sektor informal cukup tinggi, tetapi kontribusinya terhadap pajak hampir tidak ada. Dengan sistem baru, pemerintah berharap bisa menarik potensi penerimaan dari sektor tersebut.
Pemerintah juga menyiapkan berbagai skema agar kebijakan ini tidak memberatkan pedagang kecil. Edukasi dan sosialisasi akan dilakukan terlebih dahulu, sehingga pelaku usaha memiliki pemahaman terkait kewajiban pajak dan manfaat yang akan mereka dapatkan dari kepatuhan tersebut.
Selain itu, sistem digital akan diperkuat untuk memudahkan proses administrasi pajak. Dengan digitalisasi, pedagang eceran tidak perlu repot mengurus kewajiban secara manual, karena semua akan terintegrasi melalui aplikasi yang ramah pengguna.
Meski begitu, pemerintah menyadari tantangan yang akan dihadapi tidak ringan. Resistensi dari pelaku usaha kecil kemungkinan muncul, terutama karena sebagian besar masih bergantung pada pendapatan harian. Oleh karena itu, strategi komunikasi dan insentif akan diprioritaskan agar kebijakan ini bisa diterima.
Sri Mulyani menekankan bahwa tujuan utama kebijakan ini bukan sekadar mengejar penerimaan pajak, melainkan menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, transparan, dan berkelanjutan. Dengan cara ini, pemerintah berharap seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional secara proporsional.
Social Media