medianusantara-news.com - Kasus seorang anggota polisi di Nunukan yang diduga terlibat narkoba menjadi viral setelah muncul kabar dirinya dibebaskan. Peristiwa ini menuai beragam reaksi dari masyarakat yang mempertanyakan proses hukum yang dijalankan.
Kapolres Nunukan akhirnya angkat bicara untuk meluruskan informasi yang beredar luas di media sosial. Ia menegaskan bahwa pembebasan tersebut bukan berarti kasus dihentikan, melainkan ada prosedur hukum yang harus dijalankan sesuai aturan yang berlaku.
Menurut penjelasannya, penanganan kasus narkoba yang melibatkan aparat harus dilakukan secara hati-hati. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap proses penyidikan berjalan transparan, adil, dan tidak melanggar ketentuan hukum yang ada.
Kapolres juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian tetap berkomitmen memberantas penyalahgunaan narkoba, termasuk jika pelakunya berasal dari internal kepolisian. Tidak ada pengecualian bagi siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum.
Meski demikian, ia meminta masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya. Proses hukum disebut masih terus berlangsung dan akan dituntaskan sesuai dengan fakta serta bukti yang dikumpulkan penyidik.
Pihak kepolisian juga berencana melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk memanggil saksi-saksi untuk memperkuat hasil penyidikan. Jika terbukti bersalah, oknum polisi tersebut akan dijerat dengan sanksi pidana sekaligus kode etik kepolisian.
Kapolres menutup penjelasannya dengan menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam pemberantasan narkoba. Ia mengajak warga untuk melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan, sehingga kerja aparat dalam menjaga keamanan dapat berjalan lebih efektif.
Social Media