BLANTERORIONv101

Kesejahteraan Petani Kaltim Meningkat pada Agustus 2025, Namun Petani Sayur Masih Tertekan

6 Oktober 2025


medianusantara-news.com - Tingkat kesejahteraan petani di Kalimantan Timur mengalami peningkatan signifikan pada Agustus 2025, menunjukkan tren positif dalam sektor pertanian daerah. Namun, peningkatan ini belum dirasakan secara merata, terutama oleh petani yang bergantung pada komoditas sayuran.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan di sebagian besar subsektor pertanian. Petani tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura tertentu mencatat peningkatan pendapatan yang cukup baik berkat stabilnya harga jual hasil panen.

Sementara itu, petani yang menanam sayuran justru mengalami penurunan kesejahteraan akibat fluktuasi harga di pasaran. Beberapa jenis sayur seperti cabai, tomat, dan kol mengalami kelebihan pasokan sehingga harga jual di tingkat petani merosot tajam.

Kondisi tersebut membuat banyak petani sayur harus menanggung kerugian, terutama mereka yang bergantung pada modal pinjaman. Pemerintah daerah diminta segera turun tangan untuk menstabilkan harga dan memperbaiki sistem distribusi agar tidak terjadi penumpukan hasil panen.

Kepala Dinas Pertanian Kaltim menyebutkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan program pendampingan bagi petani hortikultura. Fokusnya adalah peningkatan kualitas produksi dan akses pasar yang lebih luas melalui kerja sama dengan pelaku usaha serta penguatan koperasi tani.

Selain itu, sejumlah daerah mulai mengembangkan sistem pertanian terintegrasi dan digitalisasi pemasaran untuk memperkuat posisi tawar petani di pasar lokal maupun regional. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada tengkulak dan menjaga stabilitas harga komoditas.

Secara keseluruhan, peningkatan kesejahteraan petani menjadi tanda positif bagi sektor pertanian di Kalimantan Timur. Namun, perhatian serius tetap dibutuhkan bagi petani sayuran agar tidak tertinggal dalam upaya pemerataan kesejahteraan di kalangan pelaku pertanian daerah.

Komentar