medianusantara-news.com - Kasus dugaan penyelewengan anggaran kembali mencuat di Kota Banjarbaru. Seorang bendahara pada lingkungan Dinas Kesehatan diduga terlibat dalam penggelapan dana dengan nilai mencapai Rp 2,6 miliar. Temuan ini menjadi perhatian publik karena melibatkan uang negara yang seharusnya digunakan untuk kepentingan layanan kesehatan masyarakat.
Pengungkapan kasus ini berawal dari pemeriksaan internal yang dilakukan terkait alur pengelolaan anggaran. Dari proses audit, muncul indikasi adanya transaksi yang tidak sesuai ketentuan. Hal tersebut kemudian diteruskan kepada aparat penegak hukum untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dalam proses pemeriksaan, sejumlah dokumen keuangan turut diamankan untuk mendalami aliran dana yang diduga digelapkan. Penyidik tengah menelusuri apakah penggelepan ini dilakukan secara individu atau melibatkan pihak lain di lingkungan instansi tersebut. Pemeriksaan saksi-saksi terkait juga dilakukan secara bertahap.
Pihak Dinas Kesehatan Banjarbaru menyatakan siap mendukung penuh jalannya penyelidikan. Mereka menegaskan bahwa instansi tidak akan menoleransi tindakan pelanggaran hukum, terlebih yang merugikan keuangan negara. Transparansi dan profesionalitas disebut menjadi komitmen dalam penyelesaian kasus ini.
Sementara itu, pemerintah daerah berharap proses hukum berjalan dengan objektif dan tuntas. Kasus ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran agar pengawasan internal semakin diperkuat, terutama dalam hal pengelolaan anggaran di sektor pelayanan publik yang sangat krusial.
Masyarakat Banjarbaru juga turut menyoroti kasus tersebut, mengingat angka dugaan kerugian yang sangat besar. Publik berharap agar dana yang seharusnya digunakan untuk peningkatan fasilitas dan program kesehatan tidak lagi disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Penyidik masih melakukan pendalaman untuk memastikan konstruksi perkara secara lengkap. Jika terbukti bersalah, pihak terkait dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Proses ini dipastikan akan terus berjalan hingga seluruh fakta terungkap dan kerugian negara dapat diperhitungkan secara jelas.

Social Media